Skip to content

Metaverse, Dunia Digital Seperti Apa Yang Bakal Kita Hadapi?

cover metaverse

Belakangan ini kita sering mendengar kata ‘metaverse’ yang dikaitkan dengan dunia digital dan internet. Bahkan, disebut-sebut dunia baru ini akan menjadi dunia masa depan. Lantas, seperti apa sih sebenarnya dunia metaverse ini.

Istilah “metaverse” sebenarnya sudah dikenal lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya pada 1992. Neal Stephenson, seorang penulis, memperkenalkan dalam novelnya Snow Crash. Novel ini menceritakan kehidupan virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.

Pada 2003 muncul Second Life yang menawarkan konsep virtual community.  Dalam virtual community ini orang dapat bertemu tanpa harus menghadirkan diri secara fisik atau bertemu lansung. Keberhasilan Second Life ini menarik banyak perusahaan kelas dunia yang membuat kantor virtual di situ.

Arti kata “metaverse”

Pengertian perkata atau etimologis “metaverse’ adalah meta berarti melampui dan verse berarti semesta. Metaverse memiliki arti sebuah semesta yang melampui semua hal yang terlihat di semesta materi sekarang ini.

Metaverse adalah ruang virtual yang memiliki semua komponen dari dunia nyata namun dibentuk dalam dunia digital. Kehidupan dalam ruang virtual tersebut sama seperti kehidupan nyata sekarang ini. Ruang digital sekarang ini adalah ruang internet, dan diwujudkan dalam rupa 3D secara real.

Lebih populer lagi berkat bos Facebook

Kata “metaverse’ belakangan menjadi akrab di telinga, meskipun belum familiar bagi kebanyakan orang, berkat bos Facebook, Mark Zuckerberg, yang mengubah  nama induk perusahaan Facebook menjadi Meta Platforms Inc. (Meta).  Dalam visi om Mark, kehidupan manusia di media sosial yang selama ini sebatas bertatap muka di layar bisa berkembang menjadi lebih nyata berkat 3D.

Dalam metaverse, kehidupan nyata dialihkan dalam ruang virtual sehingga aktivitas dalam ruang maya tersebut menyerupai dunia nyata. Contoh saja kegiatan bekerja, melihat pameran, mencoba pakaian di mall, travelling, naik gunung, dan sebagainya.

Bahkan nantinya, di dalam metaverse kita bisa menyentuh benda-benda dengan rasa lebih nyata. Pada gambar di bawah ini, Om Mark memamerkan sarung tangan haptic yang dikembangkan oleh tim Reality Labs Meta. (sumber gambar, instagram @zuck)

Mark Zuckerberg mencoba tangan buatan

Masuk ke dunia Metaverse butuh teknologi ini

Untuk bisa masuk ke dalam semesta digital metaverse, kita membutuhkan 6 jenis teknologi sebagai berikut ini.

1. Koneksi Internet

Karena metaverse menghubungkan satu individu dengan individu lain dan dunia luar secara virtual maka dibutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Teknologi jaringan 5G sekarang ini sudah menunjang hadirnya metaverse .

2. Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) menjadikan komputer memiliki tingkat kecerdasan mirip dengan manusia karena memiliki kemampuan untuk meniru kemampuan kognitif manusia. AI akan mampu mengotomatisasi perangkat dan menghubungkan antar perangkat tersebut tanpa harus berada di satu lokasi.

3. Virtual Reality (VR)

Virtual Reality (VR) membawa manusia masuk ke dalam dunia digital dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang dsimulasikan oleh komputer. Dalam dunia metaverse, manusia akan menyaksikan dunia simulasi yang mendekati kenyataan sebagaimana dunia nyata.

Virtual Reality atau sering dikenal VR merupakan teknologi yang bisa membawa seseorang masuk ke dunia digital. User dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer. Melalui VR, pengguna Metaverse akan dapat menyaksikan aspek visual dari Metaverse yang mendekati kenyataan.

4. Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR) melengkapi VR dengan menghadirkan kemampuan sensorik dan audio. AR menyimulasikan objek di dunia nyata ke dalam dunia virtual dan menjadi objek yang bisa berinteraksi secara langsung. Untuk menghadirkan AR dibutuhkan kamera dan device monitor sehingga benda maya dapat bergerak secara real time.

Pada dasarnya Augmented Reality menyimulasikan objek buatan di lingkungan nyata. Augmented Reality (AR) akan menjadi pelengkap VR yang menghadirkan fitur audio dan sensorik. Hal ini tentu memungkinkan pengguna Metaverse dapat berinteraksi secara langsung. Selain itu, AR membutuhkan kamera, device monitor atau HMD agar benda maya tambahan dapat berjalan secara real-time.

5. Mata Uang Digital

Seperti dalam dalam dunia nyata dimana kehidupan ekonomi membutuhkan alat transaksi yaitu uang, maka dalam metaverse berlaku pula aturan tersebut. Transaksi ekonomi dalam metaverse menggunakan mata uang digital yaitu kripto.

6. PC atau laptop

PC atau laptop dengan dukungan hardware minimal processor quadcore seperti Intelcore i3 generasi 9  atau AMD Ryzen 3000 seri 3, VGA card kelas menengah seperti AMD Radeon RX  seri 500 atau NVIDIA Geforce GTX seri 16, RAM 8GBm konektor HDMI seri 1.4, port USB 3.0 dan sistem operasi windows 10 64-bit.

Nah, demikian tulisan mengenai metaverse. Sudah siapkah kita masuk ke dalamnya?

Zenbook 14x untuk dunia metaverse

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!